bagaimana cara voc mengganggu stabilitas kerajaan pontianak
IPS
syerif
Pertanyaan
bagaimana cara voc mengganggu stabilitas kerajaan pontianak
1 Jawaban
-
1. Jawaban andisyarifah23
Pada awal abad 17 kalimantan barat telah mempunyai hubungan perdagangan dengan Palembang, Johor, Riau, Banten, Mataram, Kalimantan Selatan, Makassar dan sebagainya. Yang sangat menarik perdagangan ialah intan dan berlian. Pedagang barat seperti bangsa Portugis, Spanyol dan belanda juga telah menampakkan diri di daerah itu. Antara kerajaan-kerajaan tidak hanya timbul persaingan perdagangan tetapi juga perjuangan kekuasaan. Di bawah pemerintahan ratu bunku, janda Panembahan Giri Kusuma. Landak dan Sukadana ada di bawah satu kekuasaan. Ratu Bunku bersifat tidak pro terhadap VOC sedangkan Raja Sambas memberi kelonggaran kepada VOC untuk berdagang dan membangun pabrik di wilayahnya, terutama dengan meksud untuk memajukan perdagangannya. Namun ternyatahal ini menjadi sumber perselisihan antara Sambas dan Landak. Kerajaan Sambas ang mengkui suzereinitas kerajaan sukadana semakin lama semakin banyak dipengaruhi oleh Wangsa dan Sukadana. Raja Tengah seorang ipar Sultan Muhammad Safiudin bersama putranya Raden Sulaiman datang bermukim di Sambas dan akhirnya Raden Sambas tersebut berhasil bertahta sebagai Sultan Sambas debgan gelar sama dengan pamannya, sultan Muhammad Safiudin. Pada akhir bad 17 pecahlah perang berlian antar Landak dan Sukadana, oleh karena yang terakhir menuntut agar berlin besar yang disebut danau Raja, diserahkan oleh Landak. Dengan bantuan Banten dan VOC, Landak menyerang dan berhasil menakhlukan Sukadana. Sultan Zainuddin terpaksa mengungsi ke Kotaringin dan Sukadana dijadikan sebagai vasal Banten. Dari Banten serta Pangeran Agung diserahi tugas untuk memegang pemerintahannya. Kemudian sultan menacri bantuan ke Sultan Banjarmasin dan petinggi-petinggi dari Bugis. Berkat bantuan upu daeng Menambon Sultan Zainudin dilepaskan dari suatu tawanan. Sebagai balas jasa dia dinikahkan dengan Putri Kasumba, seorang keturunan dinasti Mempawa. Setelah Sukadana dapat dikalahkan maka Sultan Zainudin dikembalikan ke tahtanya lagi, sedangkan daeng menambong menetap di mempawa di mana ia berkuasa dan sepeninggalnya diganti oleh putranya, Panembahan Adijaya Kusuma.
Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap