buatkan artikel bertemakan beda warna satu jiwa indonesia??
Pertanyaan
1 Jawaban
-
1. Jawaban tejopeko
ku kagumi kelemahanmuku cintai semua kekuranganmu
itu bagiku indah, kau yang tak sempurna
saat senja datang gantikan siang
mereka bilang kau malam tanpa bulan
beda, tak sama, kau yang tak sempurna
bagiku kau segalanya, murni estetika’’menyusuri jalan protokol kota, ditemani senyum manis putri-putriku yang hendak kuantarkan kesekolah, sesekali angan dan khayal ini menerawang pada berbagai permasalahan nun jauh disana. Barangkali lantunan melodi ‘Tak Sempurna’ milik Bondan Prakoso dan Fade 2 Black yang kuputar pada music player, semakin membumbui aneka rasa imaji yang saat itu berputar di otakku.
Ya.. kata-kata nan simpel seperti kelemahan… kekurangan… tak sempurna… estetika…. , seperti beradu seolah meminta untuk dirangkai. Apa yang menjadi dasar dari semua pikiran ini. Apa iya aku telah menjadi manusia yang peka..? apakah mungkin tanpa sadar aku telah menjadi lebih humanis? Atau jangan-jangan aku hanya terbuai indahnya lirik dan melodi lagu semata… wallahualam.
Namun bila menilik semua kata-kata itu… sepertinya ada satu benang merah yang dapat ditarik.. ya, Perbedaan Yang Indah.
Kita terlahir dalam takdir yang nyaris tak mungkin sama dengan milyaran manusia yang lain. Ditandai dengan anugrah dasar nan luhur Sang Maha Pencipta yaitu identifikasi apa yang terlukis pada jari setiap kita.. hingga yang lebih jauh menyangkut perbedaan fisik, suku, agama, ras, dan lain sebagainya..
Mungkin adakalanya kita berbangga ketika pada satu sisi hidup, kita merasa memiliki keunggulan dari manusia yang lain. Merasa lebih cakap dan superior hingga mungkin bisa menaklukkan segalanya. Namun mungkin kita lupa bahwa… dibalik semua kelebihan itu sesungguhnya kita tak berdaya bila kita hanya sendiri .. sendiri dalam hampa. Terpuruk dalam halusinasi jumawa.
Demikian pula dalam kehidupan berbagsa dan bernegara. Dimana dulu para GURU dan PENDAHULU telah mengajarkan kita semangat untuk bersatu.. bersatu dalam harmonisasi beda.. bersatu dalam aneka nuansa. Tergelorakan pekik lantang, dalam suasana nan syahdu diiringi gesekan dawai WR.Soepratman… Sumpah Pemuda.
Tiada egoisme buta atas keunggulan suku… tak diwarnai perdebatan panjang pandangan teologi tentang agama.. tak juga dikeruhkan oleh fanatisme berlebih atas ras dan golongan.. yang ada hanya penyatuan hati.. penyatuan rasa.. peleburan jiwa…dalam bingkai perjuangan luhur bangsa dan negara.. KITA ADALAH INDONESIA.
Dengan tanganmu aku menyentuh, dengan lenganmu aku menopang, dengan nadimu aku hidup, denganmu… sahabat.Kegemilangan sejarah masa lalu adalah cambuk pelecut bagi kita dalam menjalani dan melangkah menuju masa depan nan indah. Lupakan sejenak perbedaan haluan dan kasta.. sisihkan sesaat emosi atas klaim inferioritas ‘panggung sandiwara’ .. karena kita semua adalah pemenang… dan hingga nanti yakinlah kita tetap akan jadi pemenang.
Biarkanlah Nahkoda dengan amanat kemudi berjuta asa, menjalankan Kapal nan Besar ini ke tempat tujuan.. dengan doa dan bisikan kita.. dengan bimbingan segenap guru bangsa.. semoga kapal ini akan selamat dalam kegemilangan dan tak akan pernah karam diterpa badai. Amin Yaa Robbal Alamin