apa perbedaan utama antara aliran hinaya dengan mahayana?
IPS
dondan
Pertanyaan
apa perbedaan utama antara aliran hinaya dengan mahayana?
1 Jawaban
-
1. Jawaban bungaa222
Persamaan dan Perbedaan antara Hinayana dan Mahayana
Persamaan antara Hinayana dan Mahayana:
(1) Mengakui Buddha Sakyamuni sebagai guru agung yang telah tercerahkan.
(2) Bersumber pada kitab Suci Tripitaka (Pali=Hinayana) atau Tripitaka (Sanskrit=Mahayana).
(3) Mengakui bahwa keberadaan suatu individu adalah penderitaan dan menginginkan terbebas dari penderitaan ini.
(4) Kebebasan hanya tercapai jika telah melenyapkan Lobha/raga, dosa/dvesa dan Moha.
(5) Mengakui hukum karma/kamma yaitu hukum perbuatan siapa yang berbuat dia yang akan menerima buah akibatnya. Percaya pada kelahiran kembali yang sangat dekat dengan hukum karma yaitu ia yang berbuat baik akan terlahir di alam yang bahagia demikian sebaliknya.
(6) Mengakui adanya hukum sebab-musabab yang saling bergantungnan meski menurut TH.Stcherbatsky, Ph.D mereka mempunyai interpretasi masing-masing tetapi dalam hal ini mereka mengakui bahwa segala sesuatu adalah bergantungan (Paticcasamuppada/pratityasamutpada).
(7) Mengakui Empat Kebenaran Mulia sebagai doktrin Buddha yang benar dan mulia.
(8) Mengakuianicca/ksanika, dukkha/santana, dan anatta/anatmakam.
(9) Mengakui 37Bodhipaksyadhamma/Bodhipakiyadhamma
(10) Mengakui bahwa dunia ini tiada permulaan atau awal begitu pula akhirnya.[1]
Perbedaan antara Hinayana dan Mahayana:
Dalam memandang kenyataan dunia hinayana menggunakan realisme psikologis, sedangkan Mahayana adalah idealis, implikasinya hinayana memandang penderitaan di dunia ini adalah sebuah kesunyataan sedang Mahayana menganggap hal ini sebagai sebuah ilusi.
Hinayana menolak adanya keberadaan yang sejati di dalam fenomena dan menolak pernyataan-pernyataan metafisika, Mahayana mnegajarkan Kemutlakan yang abadi (eternal absolute).
Mahayana menganggap Buddha Gotama adalah guru yang merupakan manifestasi dari proyeksi yang absolut, sedangkan dalam Theravada/Hinayana beliau dianggap sebagai manusia normal yang mempunyai kekuatan lebih. Mahayana memandang Buddha adalah transenden, mutlak, dan dipuja sangat tinggi dalam Hinayana Buddha dipuja layaknya seorang guru yang membimbing ke kesucian tidak dilebih-lebihkan.
Nibbana hanya dapat dicapai oleh usaha sendiri. Mahayana percaya bahwanibbana dapat tercapai melalui bantuan orang luar.
Menurut Mahayana jasa dapat ditransfer (punya parinamana) kepada orang lain, sedang hinayana tidak menyetujuinya hanya dapat menginspirasi mahkluk lain (punya anumodana).
Menurut Hinayana Nibbanaadalah tujuan tertinggi dari seseorang sedangkan Mahayana memandang kehidupan sebagaiBodhisatva adalah tujuan yang harus dilalui sebelum mencapai Kebuddhaan.
Nibbana adalah kebebasan terakhir dari penderitaan sedang dalam Mahayana hal ini dimengerti sebagai kesadaran akan sesuatu yang absolut. Menurut Mahayana seseorang sudah mempunyai kehidupan kebudhaan dan secara sungguh-sungguh menyadari akan hal ini.
Hinayana bersifat rasionalistik sedangkan Mahayana bersifat ghaib. Misalnya dalam memandang mantraMahayana mengakui adanya hal mistis dalam mantra-mantra tetapi hinayana memandang bahwa hal itu didukung oleh banyak factor misal keyakinan, kamma, dan kebersihan bathin sehingga mantra atau paritta akan mempunyai sifat mistik.